Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Pagiiiii….senang bisa ketemu dengan sobat Asuransi Hot News..apa kabar hari ini, semoga semua dalam keadaan sehat. Rasanya udah lama banget ga’ ngasih info gadget pada sobat semua, mohon maklum ya..soalnya beberapa bulan ini jadwal saya padet banget (he..he..he..kayak orang penting aja)
Kali ini saya sempatin untuk memberikan info mengenai gadget keluaran terbaru dari Sony Ericsson. Gadget ini di persembahkan oleh Sony Ericsson bagi orang-orang yang memang gila dengan game. Melihat banyaknya peminat dari PSP maka Sony mencoba mengawinkan antara smartphone dengan PSP dan BOOM hasilnya adalah Sony Ericsson Xperia Play. Mungkin banyak para gamers selama ini membawa smartphone dan PSP kemana-mana dikantongnya. Dengan adanya Sony Ericsson Xperia Play ini mereka ga’ mungkin akan melewatkannya.Daripada muter-muter ga’ karuan, pasti kalian ingin tahu lebih jauh soal gadget ini khan, makanya simak dengan baik informasi gadget ini.
Hardware (Perangkat Keras)
Gamepad
Sebelum membahas lebih dalam soal gadget ini, mari kita bahas terlebih dahulu perangkat kerasnya yaitu sliding Gamepad-nya. Sebuah DualShock terpasang pada smartphone ini, dari foto diatas sobat pasti sudah tahu. Mungkin timbul pertanyaan dihati sobat semua, apakah gamepad-nya memiliki replikasi yang sama baiknya dengan tombol analog pada PSP?. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber gamepad-nya dapat berfungsi dengan sangat baik. Tombol arah digital yang ada juga sama memuaskannya. Terjepit untuk memilih antara semua itu, Sony Ericsson juga memasang sepasang bantalan tombol analog dimana reaksinya sama seperti tombol yang ada pada layar sentuh, perbedaanya hanyalah saat sobat menggunakan pad. Masing-masing pad memiliki titik yang berguna pada pusatnya yaitu untuk membantu mengarahkan ibu jari sobat tanpa perlu melihat ke bawah.
Sebuah tombol Menu Android pada bagian kiri bawah disertai dengan Select dan Start di sebelah kanan dan ada dua tombol pada bahu di luar, di mana sobat biasanya menemukan tombol kontrol L1 dan R1 pada game konsol. Saat memainkan game yang sebenarnya, diketahui bahwa tombok kontrol yang diluar sedikit terlalu sensitive sehingga menyebabkan tombol tersebut aktif secara tidak sengaja beberapa kali dan juga terkadang gagal saat diminta oleh game-nya untuk menekan. Hal ini mungkin terjadi disebabkan adanya ketidak teraturan desain.
Adanya mekanisme geser yang dapat memberikan sobat layanan game control yang sangat baik. Jika sobat ingin bermain cukup dengan menggesernya kebawah atau keatas untuk menutup gadget ini sedikit saja, maka gadget ini akan dapat bergeser dengan sendirinya. Gerakan gesernya begitu halus dan konsisten, bahkan sobat dapat mengoperasikannya dengan satu tangan. Kekokohan gadget ini sungguh mengesankan bagi banyak orang.
Gamepad
Sebelum membahas lebih dalam soal gadget ini, mari kita bahas terlebih dahulu perangkat kerasnya yaitu sliding Gamepad-nya. Sebuah DualShock terpasang pada smartphone ini, dari foto diatas sobat pasti sudah tahu. Mungkin timbul pertanyaan dihati sobat semua, apakah gamepad-nya memiliki replikasi yang sama baiknya dengan tombol analog pada PSP?. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber gamepad-nya dapat berfungsi dengan sangat baik. Tombol arah digital yang ada juga sama memuaskannya. Terjepit untuk memilih antara semua itu, Sony Ericsson juga memasang sepasang bantalan tombol analog dimana reaksinya sama seperti tombol yang ada pada layar sentuh, perbedaanya hanyalah saat sobat menggunakan pad. Masing-masing pad memiliki titik yang berguna pada pusatnya yaitu untuk membantu mengarahkan ibu jari sobat tanpa perlu melihat ke bawah.
Sebuah tombol Menu Android pada bagian kiri bawah disertai dengan Select dan Start di sebelah kanan dan ada dua tombol pada bahu di luar, di mana sobat biasanya menemukan tombol kontrol L1 dan R1 pada game konsol. Saat memainkan game yang sebenarnya, diketahui bahwa tombok kontrol yang diluar sedikit terlalu sensitive sehingga menyebabkan tombol tersebut aktif secara tidak sengaja beberapa kali dan juga terkadang gagal saat diminta oleh game-nya untuk menekan. Hal ini mungkin terjadi disebabkan adanya ketidak teraturan desain.
Adanya mekanisme geser yang dapat memberikan sobat layanan game control yang sangat baik. Jika sobat ingin bermain cukup dengan menggesernya kebawah atau keatas untuk menutup gadget ini sedikit saja, maka gadget ini akan dapat bergeser dengan sendirinya. Gerakan gesernya begitu halus dan konsisten, bahkan sobat dapat mengoperasikannya dengan satu tangan. Kekokohan gadget ini sungguh mengesankan bagi banyak orang.
Tidak ada kekurangan dari gadget ini, layarnya sangat bagus, begitu sempurnya. Banyak orang yang berusaha mencari kekurangan dari struktur gadget ini, namun tidak dapat menemukannya. Hal ini benar-benar telah dipikirkan dengan sangat baik oleh Sony Ericsson, begitu banyak waktu yang dihabiskan oleh Sony Ericsson untuk menciptakan smartphone sliding ini, smartphone yang memiliki standart daya tahan yang tinggi
Pada bagian atas sliding terdapat tombol volume, lebih tepatnya terletak di antara tombol kontrol L1 dan R1, sebuah tombol power dan empat tombol yang biasa dimiliki oleh Android dimana disusun dalam formasi inovatif yang terletak dibawah layar.
Konstruksi
Adanya suara berderit pada gadget ini akibat adanya buruknya kualitas plastik yang digunakan dalam konstruksinya. Gadget ini memang terlihat kaku dan sepertinya Sony Ericsson tidak banyak mengeluarkan budget yang banyak untuk memberikan kualitas plastik yang high-end. Penutup belakangnya terasa rapuh meskipun terlihat fleksibel dan secara keseluruhan warna glossynya bisa dengan mudah tergores. Jika saja Sony Ericsson dapat memberikan sedikit bahan premium pada produknya ini mungkin akan dapat memperkokoh desainnya agar tidak mudah tergores.
Sony Ericsson Xperia Play ini memiliki dimensi ketebalan 16mm (0,63 inch), beratnya 175g (6,2 ons). Ini merupakan sebuah gadget Android yang chubbiest (imut-imut gitu..). Berat gadget ini mungkin bukanlah menjadi masalah bagi para gamer, karena gadget ini benar-benar dibentuk agar merasa nyaman ditangan.
Sony Ericsson Xperia Play ini memiliki dimensi ketebalan 16mm (0,63 inch), beratnya 175g (6,2 ons). Ini merupakan sebuah gadget Android yang chubbiest (imut-imut gitu..). Berat gadget ini mungkin bukanlah menjadi masalah bagi para gamer, karena gadget ini benar-benar dibentuk agar merasa nyaman ditangan.
Internal
Bila sobat membuka penutup/cover belakang, sobat akan dikejutkan dengan adanya SIM dan kartu slot MicroSD yang dapat diakses tanpa harus mengeluarkan baterainya terlebih dahulu. Tidak banyak gadget yang memberikan kenyamanan seperti ini. Terdapat satu set speaker stereo terpasang, tidak hanya dua mono output melainkan sebuah soundstage yang diciptakan oleh mereka yang dapat berkerja secara tandem. Kualitas audionya benar-benar dipompa keluar oleh gadget ini. Mengingat gadget ini di ciptakan sebagai perangkat hiburan, maka hal in bisa menjadi hal yang dapat memperkuat eksistensinya.
Bila sobat membuka penutup/cover belakang, sobat akan dikejutkan dengan adanya SIM dan kartu slot MicroSD yang dapat diakses tanpa harus mengeluarkan baterainya terlebih dahulu. Tidak banyak gadget yang memberikan kenyamanan seperti ini. Terdapat satu set speaker stereo terpasang, tidak hanya dua mono output melainkan sebuah soundstage yang diciptakan oleh mereka yang dapat berkerja secara tandem. Kualitas audionya benar-benar dipompa keluar oleh gadget ini. Mengingat gadget ini di ciptakan sebagai perangkat hiburan, maka hal in bisa menjadi hal yang dapat memperkuat eksistensinya.
Agar gadget ini dapat berjalan dengan sangat baik, Sony Ericsson menanamkan sebuah chip Qualcomm MSM8255 1GHz Snapdragon, dimana dilengkapi juga dengan GPU 205 Adreno. Pada saat gadget ini dilempar dipasar, sudah banyak pula produk-produk gadget yang juga siap bersaing seperti Motorola Atrix, Droid Bionic, LG Optimus 2X, LG Optimus 3D, Samsung Galaxy S II, dan HTC EVO 3D semuanya memiliki SOCS dual-core dan RAM. Pada Sony Ericsson Experia Play memiliki RAM 512 MB. Jangan mencoba untuk membandingkan gadget ini dengan smartphone diatas,karena gadget ini dikhususkan untuk para pecinta game. Jadi kalo sobat ingin sebuah smartphone dengan kemampuan tinggi soal koneksi jaringan yang cepat sebaiknya tidak memilih gadget ini.
Sony Ericsson Xperia Play memiliki baterai 1500mAh didalam gadget ini, dimana kekuatannya baterai ini mampu bertahan selama sekitar 22 jam saja. Pengujian kemampuan baterainya dilakukan secara sporadis, di mana dengan melakukan check Gmail, Twitter dan update Facebook. Sebagai perbandingan dimana sama-sama dilengkapi dengan MSM8255 dengan Adreno 205 yaitu HTC Incredible S mampu bertahan hingga 50 jam. Sekali lagi, kedua gadget tersebut sama-sama mengalami beban kerja yang ringan dimana hal tersebut merupakan rutinitas sehari-hari yang dilakukan oleh hampir semua orang, tapi daya tahan di antara dua telepon sangat mencolok.
Tampilan
Pengaturan kecerahan standarnya pada gadget ini adalah maksimum, hal ini disebabkan karena gadget ini sangat redup. Inilah yang menjadi salah satu penyebab terkurasnya baterai. Layarnya memiliki resolusi 854 x 480, sebenarnya sudah cukup baik hanya saja apabila dibandingkan dengan Sony Ericsson Xperia Arc dapat dikatakan bahwa layarnya adalah yang terburuk. Dengan terdapatnya kekurangan pilihan tingkat kecerahan pada pengaturannya, sepertinya Sony Ericsson sedikit lalai dalam hal tersebut sehingga kurang diperhatikan.
Kamera
Terdapat informasi menarik adanya sebuah trend dalam membuat video dengan kemampuan 720p, tapi apakah itu smartphone dengan Android ? jawabnya adalah iya benar. Xperia Play masih belum memiliki kemampuan tersebut, meskipun sebenarnya hardware-nya dapat menghasilkan video 720p. Terdapat sebuah kamera 5 megapiksel dibelakang gadget ini, sehingga sebenarnya lebih dari cukup untuk dapat menghasilkan gambar 1280 x720. Hanya saja tercatat dalam membuat video resolusinya hanyalah sebesar 800 x 480 saja. Tidak hanya itu saja, beberapa tes perekaman yang dilakukan, diketahui bahwa kemampuan microphone-nya pun kurang begitu bagus karena terdistorsi beberapa suara yang masuk saat perekaman video
Pada bagian depat gadget ini tampak lebih terang , bagaimanapun dimana ada kekurangan pastinya ada kelebihannya pula. Pilihan pada perangkat lunak pada Sony Ericsson ini sedikit terbatas, tapi Anda dapat mengatur exposure, white balance dan mode fokus yang masih terlihat cukup memadai bagi sebagian besar penggunanya. Diantara menu kontrol yang ada mode Makro yang ada terlihat cukup bagus, dimana mode ini memungkinkan kita untuk mendapatkan gambar obyek yang bagus. Sisi buruknya adalah pada saat pengambilan video pada cahaya rendah, sensor kamera gadget ini terlihat kurang dapat fokus dan begitu juga dengan suara yang dihasilkannya menjadi masalah jika dibandingkan dengan smartphone lainnya. Secara keseluruhan, gadged ini memiliki kamera yang bagus, hanya saja yang mengecewakan adalah hasil perekaman videonya yang kurang memuaskan.
Pada bagian depat gadget ini tampak lebih terang , bagaimanapun dimana ada kekurangan pastinya ada kelebihannya pula. Pilihan pada perangkat lunak pada Sony Ericsson ini sedikit terbatas, tapi Anda dapat mengatur exposure, white balance dan mode fokus yang masih terlihat cukup memadai bagi sebagian besar penggunanya. Diantara menu kontrol yang ada mode Makro yang ada terlihat cukup bagus, dimana mode ini memungkinkan kita untuk mendapatkan gambar obyek yang bagus. Sisi buruknya adalah pada saat pengambilan video pada cahaya rendah, sensor kamera gadget ini terlihat kurang dapat fokus dan begitu juga dengan suara yang dihasilkannya menjadi masalah jika dibandingkan dengan smartphone lainnya. Secara keseluruhan, gadged ini memiliki kamera yang bagus, hanya saja yang mengecewakan adalah hasil perekaman videonya yang kurang memuaskan.
Perangkat Lunak
PlayStation Pocket
Seperti keterangan pada bagian perangkat keras (hardware), kita akan langsung masuk ke bagian dalam dari PlayStation yang menjadi satu dalam software Xperia Play. Dua aplikasi akan menjadi satu, itulah mengapa namanya menjadi Sony Ericsson Xperia Play, dimana gadget ini kompatibel dengan game pada Android Market yang dapat menggunakan tombol kontrol Xperia Play dan PlayStation Pocket (PSP) yang berdasar pada permainan pada PS One dapat juga dinikmati pada gadget ini.
PlayStation Pocket
Seperti keterangan pada bagian perangkat keras (hardware), kita akan langsung masuk ke bagian dalam dari PlayStation yang menjadi satu dalam software Xperia Play. Dua aplikasi akan menjadi satu, itulah mengapa namanya menjadi Sony Ericsson Xperia Play, dimana gadget ini kompatibel dengan game pada Android Market yang dapat menggunakan tombol kontrol Xperia Play dan PlayStation Pocket (PSP) yang berdasar pada permainan pada PS One dapat juga dinikmati pada gadget ini.
Waktu loading data untuk permainan pada Xperia Play masih dapat ditoleransi, memang tidak ada yang instan, tapi bagi seorang gamer mungkin ini menjadi hal yang mengganggu. Game performance-nya tidak ada kekurangan yang berarti, semuanya terlihat berjalan dengan baik. Tampilan dasarnya dibuat cukup baik. Salah satu kelemahannya yang nyata adalah sebagian besar permainan dari PS One memiliki rasio layar 4:3. Itu berarti bahwa meskipun dilakukan zooming atau layar permainannya diperlebar untuk disesuaikan dengan panel layar lebar pada Xperia Play dan meskipun tersedia dua pilihan yang tersedia dalam pengaturan, tapi malah terjadi Crash atau macet.
Gamepad yang ada tidak sepenuhnya tidak berguna, saat sobat ingin keluar dari arena game, sobat dapat melakukan navigasi melalui daftar dengan menggunakan D-pad lalu pilih dan membatalkannya dengan tombol X dan O. Ini mungkin terasa tidak konsisten karena tidak hanya terintegrasi pada permainan saja, akan tetapi hal ini sangat membatu dalam browsing di internet dan aplikasi olahpesan
Gamepad yang ada tidak sepenuhnya tidak berguna, saat sobat ingin keluar dari arena game, sobat dapat melakukan navigasi melalui daftar dengan menggunakan D-pad lalu pilih dan membatalkannya dengan tombol X dan O. Ini mungkin terasa tidak konsisten karena tidak hanya terintegrasi pada permainan saja, akan tetapi hal ini sangat membatu dalam browsing di internet dan aplikasi olahpesan
Android Pada Sony Ericsson
Agar tak ketinggalan dengan gadget lainnya maka OS yang dipilih untuk ditanamkan dalam gadget ini tentunya Android Versi 2.3.2 (alias Gingerbread), gadget ini merupakan gadget pertama non-Google yang menggunakan OS ini.serta adanya versi terakhir dari Mountain View dan pastinya terbaik. Hal tersebut berarti bahwa terdapat banyak adanya kemajuan dalam manipulasi teks, selain itu juga tampilan visualnya menjadi lebih bagus. Tak heran jika Sony Ericsson ingin menjalankan perangkat game-nya pada platform ini. Meskipun demikian, perusahaan desain UI terus berusaha untuk mengotak-atik Android agar OS ini dapat terus berkembang dan dapat memperluas kemampuannya. Hal tersebut dilakukan agar Android dapat menjadi lebih baik, meskipun saat ini telah melihat kemampuan dan kecanggihan dari OS ini, akan tetapi sebagian ahli beranggapan bahwa OS ini masih bisa melakukan yang lebih dari saat ini. Bagian kontak pada gadget ini juga bisa dinavigasi lebih cepat hanya dengan inisial dan jika sobat memiliki akun Twitter yang terkait dengan nomor sobat, gadget ini dapat menampilkan potongan update terbaru dari akun Twitter sobat.Selain itu, saat memasuki halaman setiap konta dapat menunjukkan gambar profil mereka dicampur dengan gambar latar belakang yang dapat dipilih
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pada gadget ini terdapat kelemahan, salah satunya adalah pada kemampuan baterainya. Dimana baterainya terasa begitu cepat habis daripada yang seharusnya, meskipun sobat dapat melakukan penyesuaian sendiri untuk mengimbangi kemampuan baterai yang ada. Hal lainnya adalah Timescape bilamana widget ini dilepat kemudian dibandingkan dengan Xperia X10, Xperia Play masih rentan akan kinerja yang lambat dan bahkan terkadang bisa freeze-up alias ngejam. Gadget ini merupakan gadget yang sangat menuntut peralatan grafis sehingga dapat berkerja pada segala lapisan seperti animasi tiga dimensi.
Kinerja browser-nya sebagian besar baik, tetapi jika membicarakan soal kecepatannya, masih ada gadget lain yang memiliki kecepatan akses yang lebih seperti gadget yang menggunakan OS Android lainnya, Windows Phone 7 atau iOS. Pinch-to-zoom dan scrolling merupakan perintah umum yang dapat dijalankan.
Kesimpulan
Sonny Ericsson merupakan suatu nama besar dalam dunia gadget, sudah banyak hal yang dipersembahkan untuk kenyamanan kita dalam berkomunikasi. Xperia Play merupakan salah satu gadget yang memiliki platform game. Gadget ini diciptakan bagi mereka yang gemar akan permainan pada Playstation. Kesuksesan Playstation yang masih terus berlanjut ini benar-benar dibaca oleh perusahaan gadget ini. Bagi sobat yang lebih mengutamakan pada data akses, lebih baik untuk tidak memilih gadget ini. Sedangkan bagi yang memang gila game, ini bagus karena bisa lebih ringkas dibawa kemana-mana dari pada harus membawa 2 gadget sekaligus.
Bagaimanapun pilihan tetap pada sobat semua, tidak ada gading yang tak retak. Begitulah pepatah mengatakan, semua pasti ada kelemahannya, tidak ada yang sempurna didunia ini.
Ok sobat semua semoga informasi ini dapat bermanfaat, maaf jika beberapa minggu ini tidak dapat memberikan informasi seperti biasanya disebabkan adanya kesibukan tambahan (maklum lagi cari ilmu lagi biar tambah sakti he..he..he). Tetap semangat sobat, meskipun sesibuk apapun akan saya coba untuk terus memberikan informasi yang terbaik.
Jangan lupa untuk terus mengikuti blog ini biar tidak ketinggalan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar